Bling.matamata.com - Aktris cantik di masa dekade 80-an, Eva Arnaz, pernah mengalami pahit dan getirnya dunia perpolitikan tanah air yang tidak menentu menjelang era reformasi. Kala itu, tepatnya pada tahun 1997, Eva Arnaz harus kehilangan suami tercintanya, Deddy Hamdun, yang diduga diculik lantaran menjadi aktivis yang vokal terhadap pemerintahan Orde Baru.
Eva Arnaz telah menikah sebanyak empat kali sebelumnya namun tidak dikaruniai keturunan dari pernikahan-pernikahan tersebut. Sebelum menikah dengan Deddy Hamdun,
Eva pernah menikah dengan Kiki Saelan, Barry Prima, dan Adi Bing Slamet, namun semua pernikahan tersebut tidak bertahan lama dan tanpa anak.
Baca Juga:
Atta Halilintar Ungkap Skill Nyetir Arman Sam yang Mengaku Dizalimi Suami Aurel Hermansyah
Pada pernikahan ketiganya, Eva Arnaz sempat memutuskan untuk meninggalkan dunia film dan mengalihkan fokusnya untuk mempelajari agama.
Namun, pada pernikahan keempatnya dengan Deddy Hamdun, seorang pengusaha dan simpatisan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), ia menemukan kenyamanan dan kebahagiaan.
Keduanya bahkan sempat naik haji pada tahun 1996, menunjukkan kedekatan hubungan mereka. Namun, kebahagiaan mereka ternodai dengan hilangnya Deddy Hamdun di tahun 1997, yang terjadi di saat situasi politik Indonesia sedang memanas.
Baca Juga:
Manuver Keluarga Andara: Setelah Prabowo Subianto, Raffi Ahmad Dekati Menteri Zulhas, Mau Ngapain?
Deddy Hamdun adalah seorang aktivis dan simpatisan Partai Persatuan Pembangunan yang menjadi salah satu korban yang hilang pada hari pencoblosan pemilu 29 Mei 1997.
Setelah mengantarkan Eva ke rumah sakit untuk memeriksakan kesehatan, Deddy Hamdun pergi bersama dua orang lainnya, yaitu Noval Alkatiri dan Ismail, menggunakan mobil BMW. Namun, ketiganya tak pernah lagi terlihat hingga saat ini.
Penculikan aktivis dan simpatisan partai politik yang terjadi pada masa itu mencatat banyak korban hilang, termasuk Deddy Hamdun.
Baca Juga:
Penampilan Putri Anne Pamer Bibir Merah Merona Bikin Salfok: Fresh Banget, Kayak Bayi
Dalam kisahnya, Eva Arnaz menceritakan kecemasan dan keputusasaannya saat suaminya menghilang. Ia melaporkan ke polisi dan Angkatan Bersenjata, namun merasa dipermainkan dan tidak ada tindakan nyata dari aparat untuk mencari suaminya.
Eva bahkan mengalami ancaman pembunuhan dan tekanan dari beberapa pihak yang ingin menyembunyikan informasi mengenai keberadaan suaminya.
Ia berusaha mencari jawaban atas kepergian suaminya, bahkan bertemu dengan seorang perwira Angkatan yang memberikan informasi bahwa suaminya kemungkinan telah meninggal, namun posisi kuburan suaminya tidak diungkapkan.
Baca Juga:
Meski Pamer Visa Inggris, Nikita Mirzani Enggan Jemput Lolly: Biar Merasakan Kerasnya Hidup
Saat ini, Eva Arnaz telah menerima nasibnya dan mendekatkan diri kepada agama, menjauh dari dunia film. Meski ia merasa pasrah atas kepergian sang suami, namun ia masih tetap mempertanyakan di mana kuburan suaminya.
Masa kelam dalam hidupnya ini menjadi peristiwa yang membekas dalam ingatan Eva Arnaz, dan dia tetap berusaha mencari jawaban atas kepergian suaminya yang masih menjadi misteri hingga saat ini.
Berita Terkait
Terpopuler
-
Liburan ke Bali, Potret Anak Kedua Tasya Kamila Ramai Dipuji: Lucu Banget Kayak Boneka!
-
Alih-alih Dipuji, Otot Kekar Rizki dan Ridho Malah Diejek: Mereka Sadar Gak sih Cuma Jadi Bahan Tertawaan?
-
Awalnya Dijodoh-jodohkan Deddy Corbuzier, Jirayut dan Halda Pamer Kemesraan: Aduh Tatapan Matanya
-
Alyssa Soebandono dan Dude Harlino Gelar Aqiqah Anak Ketiga: Keluarga Panutan!
-
Thariq Halilintar dan Aaliyah Massaid Sudah Gendong-gendongan, padahal Baru Ditegur Ortu untuk Jaga Jarak
Terkini
-
Thariq Halilintar Pilih Anaknya Lebih Mirip Aaliyah Massaid: Kalau Mirip Bapaknya Aneh dong
-
Berkonsep Keraton Jawa, Terungkap Foto Prewed Thariq Halilintar dan Aaliyah Massaid
-
Diduga Cueki Mamah Dedeh saat Tedhak Siten, Keluarga The Hermansyah Tuai Pro Kontra
-
Gen Halilintar Telat Datang di Tedhak Siten Azura, Ekspresi Aurel Dikasihani: Dalam Hati Pasti Sakit Banget
-
Tanggapan Ayah Rozak soal Seserahan yang Diminta Balik Lettu Fardana: Ngapain Ditahan