Hartawan Brian | MataMata.com
Fujianti dan Asnawi

Bling.matamata.com - Sosok Asnawi Mangkualam, yang baru-baru ini menjadi sorotan karena dikabarkan berpacaran dengan Fujianti Utami, selalu menarik perhatian publik.

Meskipun bukan seorang publik figur seperti Fuji, Asnawi memiliki latar belakang keluarga yang tak bisa dianggap remeh dalam dunia sepak bola.

Ayahnya, Bahar Muharram, merupakan sosok legendaris di PSM Makassar dan mendirikan Sekolah Sepak Bola (SBB) Hasanuddin yang melahirkan banyak atlet muda berbakat.

Baca Juga:
Niatnya Ledek Pratama Arhan, Asnawi Mangkualam Malah Disindir soal Fuji

Dalam sebuah podcast di kanal YouTube Sport77 Official, Asnawi membagikan pengalaman pribadinya sebagai alumni SBB Hasanuddin di Makassar. Ia mulai bermain sepak bola sejak berusia 10 tahun dan serius latihan di sekolah sepak bola ayahnya. Di SBB Hasanuddin, Asnawi berlatih bersama pemain-pemain berbakat seperti Nur Hidayat, Muhammad Arfan, dan Hilman Syah.

Nama-nama pemain hebat yang disebut Asnawi membuat para host podcast terkesan. Mereka mengakui bahwa pemain-pemain dari SBB Hasanuddin memiliki keterampilan yang luar biasa dan patut dihargai.

Ketika host memberi pujian pada SBB Hasanuddin, Asnawi dengan bangga memuji sekolah sepak bola ayahnya. Ini adalah momen lucu di mana Asnawi menyombongkan prestasi SBB Hasanuddin dengan berkata, "Oh, iya dong."

Baca Juga:
Kalah Tajir! Asnawi Mangkualam Cuma Rp42 M, Harta Fuji Tembus Rp100 M

Ucapan Asnawi ini membuat suasana jadi lebih ceria, dan komika Mamat Alkatiri bahkan tertawa terbahak-bahak. Tampaknya Asnawi tidak ragu untuk mempromosikan sekolah sepak bola milik ayahnya.

Terlepas dari kebanggaannya terhadap SBB Hasanuddin, Asnawi mengungkapkan bahwa ayahnya adalah sosok yang keras dalam mendidik anak-anaknya. Ia bahkan tak pernah pulang ke rumah jika tahu performanya di lapangan kurang memuaskan saat membela klubnya. Ia takut akan mendapat marah dari sang ayah.

"Pas pulang ke rumah, dia sudah berdiri di depan pintu sebelum aku pulang. Jadi kalau jelek saat latihan, sebelum pulang ke rumah (di-chat) 'kenapa tadi latihan seperti itu?'. Jadi kalau aku merasa bermain buruk, aku tidak ingin pulang, dan lebih memilih menginap di mess, takut akan marahnya," ungkap Asnawi.

Baca Juga:
Verny Hasan Akhirnya Minta Maaf ke Denny Sumargo

Kisah Asnawi Mangkualam mencerminkan dedikasi keluarganya terhadap sepak bola dan bagaimana mereka telah memberikan dukungan dan dorongan untuk mencapai kesuksesan di dunia olahraga.