Ahmad Dhani Akui Marah Ketika El Rumi Lebih Ikuti Kemauan Maia Estianty: Jangan Ikuti Bundamu!

Bling.matamata.com - Dinamika dalam keluarga Ahmad Dhani telah menjadi perbincangan hangat di media selama bertahun-tahun. Kisah rumah tangganya dengan Maia Estianty, mantan istrinya, serta anak-anak mereka, telah menghadirkan berbagai kontroversi dan perbedaan pendapat. 

Namun, salah satu momen penting dalam kehidupan Ahmad Dhani yang mencerminkan nilai-nilai pentingnya adalah ketika ia merasa perlu untuk berbicara terbuka tentang hubungannya dengan anak keduanya, El Rumi.

Pada suatu waktu, Ahmad Dhani dengan jujur mengungkapkan perasaannya terhadap El Rumi. El mendapatkan saran dari ibunya, Maia Estianty, untuk mengejar pendidikan di luar negeri. 

Alasannya mungkin sepele bagi sebagian orang, tetapi bagi Ahmad Dhani, ini adalah momen penting yang memunculkan perasaan marah.

Ahmad Dhani merasa bahwa El Rumi, sebagai seorang pria, seharusnya memiliki hak untuk membuat keputusan sendiri tentang masa depannya. Baginya, kebebasan dalam mengambil keputusan adalah hak yang sangat berharga. 

Ia berharap agar anaknya tidak hanya mengikuti nasihat dari orang tuanya, baik itu dari ayah maupun ibunya. Ahmad Dhani ingin agar El Rumi mendengarkan dan mengikuti hatinya sendiri, menjalani hidupnya dengan cara yang ia pilih, dan mengejar apa yang sesuai dengan cita-citanya.

"Justru waktu itu dia disuruh sama ibunya, saya marah. Kamu jangan ikutin bundamu. Apa yang kamu ikutin adalah kata hatimu. Kamu juga jangan ikutin ayah, ikutin kata hatimu sendiri," ujar pentolan Dewa 19 itu dikutip dari akun TikTok @kecap_bango1928, Senin (25/9/2023).

Dalam pandangan Ahmad Dhani, keberhasilan dan popularitas bukanlah yang terpenting dalam hidup. Menurutnya, yang paling utama adalah melihat anak-anaknya bahagia. 

Dhani ingin anak-anaknya memiliki kebebasan untuk mengejar impian dan meraih kebahagiaan mereka masing-masing. Dalam pandangannya, kesuksesan dan popularitas bukanlah tujuan utama, melainkan hasil dari kebahagiaan dan kebebasan yang mereka rasakan dalam menjalani hidup.

"Kesuksesan dan popularitas bukanlah tujuan utama, yang terpenting adalah kebahagiaan, dan yang paling penting adalah mereka merasa bebas," ungkapnya.