Ade | MataMata.com
Marshel Widianto. (MataMata.com/Tiara Rosana))

Bling.matamata.com - Sosok Marshel Widianto dan masa lalunya mendadak jadi sorotan usai dirinya diusung Partai Gerindra untuk maju di Pilkada 2024 sebagai calon wakil wali kota Tangerang Selatan atau Tangsel.

Terkait hal itu, masa lalu Marshel pun ramai dibahas di dunia Maya. Beberapa pihak termasuk Nikita Mirzani bahkan memaparkan kejelekan Marshel sehingga dirasa kurang layak untuk ikut pilkada.

Suami Cesen JKT48 ternyata punya pekerjaan yang lumayan kelam sebelum jadi pelawak. Ia merupakan mantan petugas antar jemput PSK ke tempat pelanggannya. Hal ini secara blak-blakan ia ceritakan ketika jadi bintang tamu konten Youtube Boy William.

"Gue dulu anjelo bang, antar jemput lonte," ujar Marshel Widianto dalam Youtube Boy William 2 tahun lalu.

Komika berusia 28 tahun ini mengaku dirinya hanya mengantar jemput PSK sebelum dan setelah melakukan pekerjaannya, tetapi tidak pernah memanfaatkan pekerjaannya tersebut.

"Gue dulu jemputin mereka sebelum memulai pekerjaannya," lanjut Marshel Widianto.

Bukan hanya bekerja sebagai tukang ojek PSK, finalis Stand Up Comedy Academy musim ketiga ini juga mengaku pernah menjadi kurir narkoba ketika masih duduk di bangku sekolah.

Dihadapan Andika Mahesa eks Kangen Band, Marshel mengungkap pekerjaan tersebut. Pada waktu itu, Marshel Widianto menyebut bahwa dirinya pernah mengantar narkoba untuk vokalis Kangen Band tersebut.

"Ini cerita sungguhan. Jadi, dulu gua kurir. Gua tahu gua nganterin untuk siapa, Lu dulu ngambil di Rawamangun, kan? Lu kan sempet satu villa sama temen gua, iya kan?" beber Marshel Widianto seperti dilihat dari tayangan Youtube MS Glow For Men Official 2 tahun lalu.

Marshel bahkan menyebut kalau Andika Kangen Band adalah orang yang baik karena memberinya uang lebih setelah mengantarkan barang terlarang tersebut.

Alasan Marshel melakukan pekerjaan tersebut ternyata bukan karena desakan ekonomi, lingkungan pergaulan yang terlalu bebas membuatnya iseng melakukan pekerjaan itu.

Modusnya, ia dan anak-anak seusianya yang kebanyakan masih duduk di bangkus SMP dititipi untuk mengantarkan barang haram itu.

"Jadi memang modusnya kayak begitu, jadi anak-anak kecil yang di daerah Priok. Masih kecil, jadi dititipin doang, duduk, entar ada yang ambil barangnya," papar Marshel.