Farida Nurhan, mantan TKW yang kini sukses menjadi YouTuber. (Instagram @farida.nurhan)
Bling.matamata.com - Perjalanan hidup Youtuber Farida Nurhan menjadi Tenaga Kerja Wanita (TKW) selama enam tahun terungkap saat ia membeberkan masa-masa saat pelatihannya sebelum diberangkatkan kerja ke luar negeri. Pengalaman ini diibaratkan Farida bagai berada di dalam penjara.
Impian Farida Nurhan untuk bekerja di luar negeri tetap tegar dan tak tergoyahkan. Ketika ia baru lulus SMA, ia mengambil keputusan berani untuk menjadi seorang TKW pada usia 18 tahun.
Setelah berhasil mendapatkan agen penyalur untuk TKW, Farida segera dikirim ke Surabaya untuk mengikuti serangkaian pelatihan.
Selama berada di tempat pelatihan yang biasa disebut PT, Farida Nurhan atau yang akrab disapa Omay merasa kesulitan dalam menjalani proses tersebut.
Melalui saluran YouTube miliknya, Farida Nurhan menceritakan bagaimana kondisi tempat penampungan para calon TKW yang dihuninya. Di tempat ini, terdapat sekitar 300 hingga 400 calon tenaga kerja pada waktu itu.
"Saat sampai di PT, ada sekitar 350 hingga 400 tenaga kerja yang ditampung oleh PT tersebut. Meskipun sulit, aku senang karena ada banyak wanita lain untuk berbagi cerita," ungkap Farida Nurhan.
Selama tinggal di PT, Farida Nurhan dan rekan-rekan calon tenaga kerja lainnya menjalani berbagai pelatihan khusus, termasuk pembelajaran bahasa asing dan memasak.
Karena menggunakan jasa agen penyalur yang sah, Farida Nurhan tidak dikenakan biaya apapun untuk mengikuti pelatihan ini.
"Kami tidur di sana, dan setiap hari belajar bahasa Inggris bagi mereka yang akan bekerja di Singapura, belajar kantonis bagi yang akan ke Hong Kong, dan belajar bahasa Mandarin bagi yang akan ke Taiwan," ungkapnya.
"Selain itu, kami juga diajari masak dan berbagai keterampilan lainnya," tambah Farida Nurhan.
Baca Juga: Bocor! Adiba Khanza dan Egy Maulana Vikri Ternyata Nikah di Bulan Ini
Durasi pelatihan bagi setiap calon tenaga kerja bervariasi tergantung seberapa cepat mereka mendapatkan majikan. Biasanya, seseorang menghabiskan waktu dua hingga tiga bulan untuk pelatihan, tetapi jika kurang beruntung, bisa menunggu hingga lima bulan sebelum mendapatkan majikan.
Berbeda dengan kebanyakan TKW lainnya, Farida Nurhan merasa beruntung karena hanya memerlukan waktu 20 hari di tempat pelatihan sebelum akhirnya dikirim ke Singapura.
"Rata-rata mereka di tempat penampungan menghabiskan waktu 2 hingga 3 bulan, bahkan ada yang sampai 5 bulan. Jika kita beruntung, kita bisa segera mendapatkan majikan," cerita Farida Nurhan.
"Dapat dipercaya atau tidak, dalam 20 hari aku sudah mendapatkan majikan di Singapura, dan proses pengurusan visa selesai dalam 10 hari," tambahnya.
Namun, meskipun terlihat singkat, Farida Nurhan mengungkapkan dalam saluran YouTube Feni Rose Official bahwa masa pelatihan ini penuh dengan tantangan.
Betapa tidak, bersama ratusan calon tenaga kerja lainnya, hampir setiap hari Farida Nurhan hanya makan nasi goreng dengan bawang putih seberat satu kilogram sebagai sarapannya.
Dengan bumbu yang minim, nasi goreng tersebut terasa hambar dan sulit dinikmati.
"Di tempat penampungan, sarapan untuk 300 calon TKW luar negeri hanya terdiri dari nasi goreng dengan bawang putih seberat satu kilogram, garam, dan merica," ungkap Farida Nurhan kepada Feni Rose.
Tidak hanya itu, karena jumlah orang yang banyak di tempat tersebut, mereka harus mengantri untuk melakukan berbagai aktivitas di dalam PT, termasuk mandi dan buang air.
Pengalaman pelatihan yang berat ini membuat Farida Nurhan menggambarkan masa 20 hari di sana seperti menjalani simulasi di dalam penjara.
"Belum lagi antrian untuk mandi, seperti mengantri di penjara," ujarnya.
"Dan antrian untuk buang air juga sangat panjang, bahkan hingga aku merasa enggan buang air karena harus mengantri seperti itu. Itulah seberapa beratnya perjuangan ini," tutup Farida Nurhan.
Namun, dengan tekad dan semangat yang kuat, Farida Nurhan berhasil mengatasi semua rintangan ini dan melanjutkan perjalanannya sebagai TKW selama enam tahun di Singapura dan Hong Kong.