Raden Andante Khalif Pramudityo dan Tamara Tyasmara. (instagram/@tamaratyasma
Bling.matamata.com - Proses penyelidikan atas kasus meninggalnya Dante, anak dari Tamara Tyasmara dan Angger Dimas, masih berlangsung oleh pihak kepolisian.
Meskipun Yudha Arfandi (YA) telah ditetapkan sebagai tersangka, alasan di balik perbuatannya yang menyebabkan kematian Dante yang masih berusia enam tahun di kolam renang di Pondok Kelapa, Jakarta Timur, masih belum terungkap hingga saat ini.
Baru-baru ini terungkap bahwa berkas perkara mengenai kematian Dante telah mencapai tahap P21.
Tahap ini menandakan bahwa berkas tersebut telah diserahkan dari Polda Metro Jaya ke Kejaksaan. Langkah ini menunjukkan bahwa perkara tersebut akan segera masuk ke tahap berikutnya, di mana Kejaksaan akan memutuskan apakah akan disidangkan.
Dalam responsnya terhadap perkembangan ini, Tamara Tyasmara merespons dengan positif. Dia berharap agar perkara tersebut dapat segera diadili.
"Bersyukur banget sih semoga cepat aja, naik lagi statusnya biar cepat sidang," ungkap Tamara Tyasmara saat diwawancarai pada 10 April 2024 lalu, dikutip dari Cumicumi dikutip pada Minggu, (14/4/2024)
Tamara Tyasmara sangat berharap agar Yudha Arfandi, mantan kekasihnya, dihukum setimpal atas perbuatannya. Baginya, merayakan Lebaran tahun ini tanpa kehadiran Dante sangatlah menyakitkan.
"Berharap banget lah, apa lagi kerasa gimana ya lebaran ini kangen Dante banget, enggak bisa ngapa-ngapain cuma bisa doa," kata Tamara Tyasmara.
"Pihak sana masih bisa ketemu (anaknya) kayak aku mau dihukum seberatnya seadil-adilnya dari kemarin kayak ya Allah apa nyawa dibayar nyawa, apa gimana," ia melanjutkan.
Sebelumnya, Tamara juga telah mengungkapkan perasaannya karena harus melewati bulan suci Ramadan tanpa kehadiran sang putra. Apalagi, tahun ini seharusnya menjadi tahun pertama sang anak belajar berpuasa.
Baca Juga: Diduga Akan Undang 5000 Orang, Ayu Ting Ting dan Muhammad Fardhana Akan Nikah Bulan November?
"Tahun ini harusnya puasa pertama Dante, belajar puasa, aku juga udah daftarin pesantren kilat, tahun pertamanya pesantren kilat. Kangen itu sih, antusias dia sahur, malam takbir lihat kembang api dari pagar balkon kamar," kata Tamara Tyasmara.