Raden Andante Khalif Pramudityo dan Tamara Tyasmara. (instagram/@tamaratyasma
Bling.matamata.com - Tamara Tyasmara masih terus menjadi sortan usai kepergian anak semata wayangnya, Dante. Meskipun autopsi telah dilakukan dan tersangka telah diungkap, investigasi kasus kematian Dante terus dilakukan oleh pihak kepolisian. Meskipun begitu, motif pelaku, Yudha Arfandi alias YA, dalam peristiwa tenggelamnya anak berusia 6 tahun tersebut masih menjadi misteri.
Disisi lain, Tamara Tyasmara membagikan pengalaman uniknya tentang seringnya ia merasa dihampiri oleh sosok almarhum putranya. Cerita ini telah menarik perhatian banyak orang. Ia merasa bersyukur atas pengalaman tersebut, meskipun pada awalnya terasa seperti mimpi yang membuatnya enggan untuk bangun dari tidurnya.
"Alhamdulillah sih dateng terus Dantenya. Kayak lagi biasa aja sih gitu Dantenya. Kayak biasa aja. Makanya aku kayak mimpi aja deh, gak usah bangun," ungkap Tamara Tyasmara, dikutip dari Cumicumi pada Rabu, (13/2/2024).
“Terus di samping aku lagi gitu, tapi sekarang juga aku yakin dia masih ada. Terus di samping aku karena di mimpi itu dia kayak ngikutin aku tapi, tapi aku gak bisa lihat," ia melanjutkan.
Pengakuan Tamara Tyasmara terkait Dante yang sering mengunjunginya ini dibenarkan oleh Madam Louise. Dalam pandangan Madam Louise, Dante memang sering hadir di dekat ibunya, namun karena batasan dimensi, Tamara sebagai aktris FTV tidak selalu menyadari keberadaannya secara sepenuhnya.
"Dia juga sering datang ke ibunya. Karena dimensinya beda, ibunya gak bisa mendengarkan. Sering membisikan sesuatu pada ibunya, sering bolak balik kamar ibunya, kamar dia,” ucap Madam Louise.
"Masih di dalam rumah itu. Karena dimensi kita dan dimensi arwah beda, tiba-tiba merinding, tiba-tiba inget itu arwah dateng sedang di situ meluk ibunya," imbuhnya.
Sebagai informasi, kasus kematian Dante, pelaku yakni Yudha Arfandi (YA) merupakan kekasih dari Tamara Tyasmara sendiri. Hasil rekaman CCTV maupun rekonstruksi menunjukkan YA menenggelamkan Dante sampai 12 kali dengan durasi yang berbeda-beda, dengan 54 detik sebagai waktu terlama.